6 Langkah Strategis Optimalkan Kualitas Air Budidaya Udang Di Musim Hujan
Musim hujan seringkali menjadi ujian berat bagi pembudidaya udang. Dalam menyambut tetesan air yang melimpah, mereka dihadapkan pada tantangan pengendalian kualitas air yang memerlukan strategi yang matang. Kualitas air yang optimal adalah kunci keberhasilan dalam memastikan kesehatan dan pertumbuhan udang. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas enam parameter kualitas air utama yang memegang peran sentral dalam budidaya udang selama musim hujan.
Dengan memahami dinamika unik musim hujan dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, petani dapat memastikan bahwa budidaya udang mereka tetap sukses dan berkelanjutan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi 6 parameter kualitas air utama, kondisinya selama musim hujan, dan strategi untuk menjaga agar kondisinya tetap ideal.
1. Suhu Air:
Kondisi Selama Hujan:
Suhu air dapat turun karena pengaruh air hujan yang lebih dingin dan peningkatan volume air di tambak.
Cara Membuatnya Ideal:
- Gunakan kincir untuk mempertahankan suhu yang optimal.
- Mengurangi level ketinggian air agar lebih mudah menyerap sinar matahari ke kolom perairan
2. Salinitas:
Kondisi Selama Hujan:
Curah hujan dapat membawa air tawar ke dalam tambak, sehingga menurunkan nilai salinitas dalam perairan tambak.
Cara Membuatnya Ideal:
- Monitor salinitas secara berkala.
- Melakukan penambahan air laut secara berkala, untuk mendapatkan nilai salinitas optimum.
3. Oksigen Terlarut:
Kondisi Selama Hujan:
Curah hujan dapat menurunkan kadar oksigen terlarut, karena adanya penambahan volume air dan penurunan proses fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton.
Cara Membuatnya Ideal:
- Melakukan penambahan jumlah kincir
- Melakukan pergantian air tambak serta pemberian unsur karbon
4. pH Air:
Kondisi Selama Hujan:
Curah hujan dapat mempengaruhi pH air, membuatnya lebih asam atau basa.
Cara Membuatnya Ideal:
- Jika pH terlalu basa, dapat diberikan fermentasi bakteri
- Jika pH terlalu asam, dapat dilakukan pengapuran salah satunya dengan CaO
5. TOM, Amonia dan Nitrit:
Kondisi Selama Hujan:
Ketika musim hujan, udang cenderung mengalami penurunan nafsu makan. Sisa pakan yang tidak termakan yang berada dasar kolam dapat menumpuk dan menjadi sumber amonia di dalam kolam.
Cara Membuatnya Ideal:
- Pertahankan pemantauan kualitas air dan sesuaikan pemberian pakan.
- Gunakan bakteri pengurai limbah untuk mengontrol kadar amonia dan nitrit.
6. Patogen:
Kondisi Selama Hujan:
TOM ketika musim hujan cenderung mengalami kenaikan. Sehingga kondisi seperti ini mampu meningkatkan risiko penyakit dari patogen di tambak.
Cara Membuatnya Ideal:
- Menerapkan probiotik seperti TipTopp Pond yang mengandung Bacillus untuk keseimbangan bakteri dan patogen.
- Optimalisasi manajemen pakan.
Baca juga : Peran Bakteri Bacillus Dalam Budidaya Udang
Dengan memahami dan mengelola parameter kualitas air secara efektif selama musim hujan, para pembudidaya udang dapat mengurangi risiko dan meningkatkan produktivitas. Langkah-langkah preventif ini tidak hanya mendukung kesehatan udang, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan operasional budidaya udang.