fistxpedia

Memahami Pengaruh Amonia Pada Budidaya Udang

Revfvi Al Ghaney Rizal | WriterDiunggah 26 Juli 2023

Kualitas air memiliki peranan krusial dalam kesuksesan budidaya udang vaname. Untuk meningkatkan produktivitas, perhatian terhadap kualitas air menjadi sangat penting. Salah satu parameter adalah amonia. Amonia yang telah terukur dalam perairan merupakan amonia total (NH3 dan NH4+). Amonia bebas (NH3) bersifat toksik bagi organisme akuatik karena tidak dapat terionisasi, berbeda dengan ammonium (NH4+) yang dapat terionisasi. Sumber amonia berasal dari dekomposisi organisme budidaya, sisa pakan yang tidak termakan, dan hasil metabolisme udang yang mengandung nitrogen.

Dampak Amonia Bagi Udang

Keberadaan amonia pada budidaya udang dapat menyebabkan dampak serius seperti perubahan ekologi fitoplankton, peningkatan sedimentasi, dan perubahan produktivitas udang karena terjadi kematian massal. Akumulasi amonia dalam air tambak juga dapat menurunkan kualitas air, mengurangi laju pertumbuhan biota, meningkatkan konsumsi oksigen dan ekskresi. Selain itu juga dapat menyebabkan kematian tinggi pada udang.

Dampak langsung dari tingkat amonia yang belum mematikan dalam aktivitas budidaya udang adalah penyempitan permukaan dan kerusakan jaringan insang, sehingga kecepatan proses pertukaran gas dalam insang menjadi menurun. Hal ini juga menyebabkan penurunan kadar oksigen dan jumlah sel darah, mengurangi ketahanan fisik dan daya tahan terhadap penyakit udang.

Mengatasi masalah amonia

Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa langkah penting yang dapat diambil selama budidaya udang. Salah satunya adalah dengan mengurangi kadar amonia melalui pergantian air secara teratur dan menerapkan perendaman menggunakan bakteri Bacillus sp. Bacillus memiliki kemampuan untuk menurunkan tingkat amonia dan meningkatkan kualitas air pada budidaya udang. Bakteri ini juga mampu mensekresikan enzim ekstraselular seperti protease, amilase, dan lipase. Hali ini dapat membantu dalam proses degradasi bahan organik di ekosistem perairan dan menghambat pertumbuhan Vibrio spp.

Selain itu, penggunaan bahan karbon dalam sistem bioflok juga dapat membantu mengurangi nitrogen anorganik dan menggantikan protein pakan. Proses biosintesis protein mikroba akan menghambat pembentukan nitrogen anorganik, sehingga konsentrasi amonia dalam kolom air dapat dikurangi. Dengan mengambil tindakan pencegahan dan mengelola kadar amonia dengan tepat dapat meningkatkan kualitas air dan pertumbuhan udang yang sehat. Hal ini menciptakan lingkungan perairan yang optimal untuk keberhasilan budidaya.

Dalam hal ini tindakan pengecekan amonia perlu dilakukan secara rutin agar kita mengetahui kondisi amonia perairan di dalam tambak. Lakukan pengecekan amonia dengan Ammonia Test Kit, cek amonia air tambak dalam hitungan detik. Tinggal dicelupkan strip test kit nya, tunggu beberapa saat lalu akan mendapatkan hasil nilai amonianya. Konsultasi juga permasalahan amonia di tambak udang bersama FisTx Indonesia. Kami menyediakan konsultasi dan pendampingan budidaya udang melalui program TAMPAN (Petambak Mapan). Hubungi kami segera, bersama FisTx #SelaluAdaSolusi