Disinfektan Udang Berteknologi Nano Partikel, Lebih Efektif dan Aman Mengatasi Penyakit
Penyakit udang adalah salah satu ancaman utama dalam budidaya udang, yang dapat mengakibatkan kerugian besar bagi petani dan industri perikanan. Untuk mengatasi masalah ini, banyak petani udang menggunakan disinfektan dalam upaya mencegah penyebaran penyakit di dalam tambak mereka. Namun, dalam beberapa kasus, penggunaan disinfektan yang tidak aman dan cenderung mahal telah menjadi isu yang sangat mengkhawatirkan
Salah satu solusi menarik untuk mengatasi masalah penggunaan disinfektan yang tidak aman dalam budidaya udang adalah penerapan nanoteknologi. Nanoteknologi adalah cabang ilmu yang berkembang pesat dan telah menunjukkan potensi besar dalam bidang perikanan. Dalam budidaya udang, nanoteknologi dapat digunakan untuk mengembangkan metode yang lebih aman dan efektif dalam memerangi penyakit tanpa mengorbankan kesehatan lingkungan.
3 Peran Nanoteknologi Dalam Akuakultur Saat Ini
Perkembangan nanoteknologi pada budidaya udang dan ikan telah banyak dikembangkan. Tiga diantaranya yaitu sebagai peningkatan kualitas air, mengatasi penyakit serta peningkatan pertumbuhan ikan dan udang.
1. Peningkatan Kualitas Air
Nanoteknologi telah digunakan untuk mengembangkan sistem disinfeksi air yang lebih efisien. Salah satunya dengan Seng Oksida (ZnO) Nano Partikel yang mampu mendegradasi polutan dalam perairan seperti pestisida, hidrokarbon, logam berat dan limbah tekstil. Pemberian ZnO mampu mengurai molekul polutan kompleks menjadi molekul sederhana melalui mekanisme fotokatalisis. Fotokatalis memiliki kecenderungan untuk memicu oksidasi dan reduksi secara bersamaan dengan menyerap cahaya. Hal ini bermanfaat dalam treatment air pertama pada aktivitas budidaya
Baca juga : Memahami Pengaruh Amonia pada Budidaya Udang
2. Mengatasi Penyakit
Nanoteknologi juga digunakan dalam pengembangan vaksin dan obat-obatan yang lebih efektif untuk mengatasi penyakit yang sering menyerang udang salah satunya Vibrio. Contohnya nanopartikel copper telah diteliti karena kemampuannya untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit udang tanpa perlu menggunakan disinfektan kimia yang berbahaya.
Nano partikel copper dapat ditemukan pada beberapa produk salah satunya adalah Nano Desinfektan. Nano Disinfektan mampu menghambat proses pertumbuhan Vibrio melalui mekanisme ORP. Ketika nano disinfektan teroksidasi maka akan meningkatkan nilai ORP pada angka 300 mV. Pada angka ORP tersebut, kondisi perairan dinilai toksik untuk pertumbuhan Vibrio.
3. Peningkatan Pertumbuhan
Nanopartikel dapat meningkatkan pertumbuhan dalam budidaya udang vaname melalui penambahan pada pakan. Selain sebagai disinfektan yang diberikan langsung melalui air, beberapa nano partikel juga mampu dicampurkan melalui penambahan ke pakan ikan dan udang.Seperti Nano Silver telah ditemukan mampu meningkatkan pertumbuhan keseluruhan, aktivitas protease, dan metalloprotease pada sistem pencernaan. Sehingga pemecahan protein menjadi asam amino serta penyerapan nutrisi menjadi lebih optimal.
Saatnya Budidaya Udang Lebih Nyaman
Tujuan dari penerapakan teknologi dalam budidaya udang termasuk nanoteknologi adalah mendapatkan hasil budidaya maksimal. Dalam penerapan nanoteknologi pada budidaya udang, penting untuk diperhatikan mengenai kondisi budidaya saat ini seperti penggunaan benur, kondisi air serta aspek perhitungan ekonomis.
Penggunaan produk Nanoteknologi FisTx yakni Nano Disinfektan dan Nano Silver dinilai lebih aman dan hemat oleh para petambak serta pelaku hatchery. Selain fakta ilmiah tentang penggunaan nano teknologi yang berukuran sangat kecil, penggunaan dosis yang relatif sedikit dinilai lebih ekonomis dari sisi pemakaian.
Gunakan produk disinfeksi yang aman dan hemat untuk budidaya lebih nyaman (nyaman di udang dan di kantong petambak)