fistxpedia

Kenali Penyakit EHP, Cara Pencegahan dan Pengobatan

FisTx | WriterDiunggah 26 September 2024

Enterocytozoon hepatopenaei (EHP) merupakan salah satu penyakit udang yang umum terjadi dan dapat menyebabkan kematian massal pada populasi udang. Parasit mikrosporidia ini menginfeksi hepatopankreas, organ vital udang untuk pencernaan. EHP pertama kali teridentifikasi pada tahun 2009 di Thailand, menyerang jenis udang Penaeus monodon. Sejak saat itu, penyakit ini menyebar dengan cepat ke berbagai negara produsen udang di Asia Tenggara, bahkan meluas ke wilayah lain di dunia.

EHP kini telah menyebar luas ke berbagai negara penghasil udang di dunia, termasuk di Indonesia. Akibatnya, penyakit ini menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh para petambak udang dalam menjaga keberlanjutan usaha budidayanya

 

Bentuk Morfologi EHP

Bentuk Gambaran EHP

 

EHP memiliki bentuk seperti yang terlihat pada gambar di atas, dengan ukuran sangat kecil, yakni lebar sekitar 0,0007 mm dan panjang 0,0011 mm. Struktur penting dalam EHP adalah filamen polar yang terdiri dari 4-6 ulir dan dapat memanjang hingga 50-60 mikrometer saat diaktifkan. Selain filamen polar, komponen lain dari EHP meliputi polaroplast, nukleus, vakuola posterior, endospora, membran plasma, eksospora, dan cakram penahan (Anchoring Disc).

 

Tahapan Fase Infeksi EHP

Fase infeksi EHP dapat dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu tahal awal (early stage), tahap perkembangan (development stage), dan tahap akhir (late stage). 

Tahapan Infeksi EHP pada Udang

 

  • Tahap Awal (Early Stage)

Pada tahap awal merupakan tahap normalnya suatu perairan, ekosistem pada suatu perairan masih berjalan dengan baik. Pada tahap ini penyerapan nutrisi udang terhadap pakan stabil bahkan meningkat. Lalu fungi dan bakteri baik yang menguntungkan udang tinggi serta keragaman bakteri pada ekosistem juga baik. Hal ini menggambarkan ekosistem periaran yang baik dan mendukung budidaya udang. Namun fase ini EHP sudah mulai menginfeksi inang walaupun belum mendominasi. 

  • Tahap Perkembangan (Development Stage)

Pada tahap perkembangan merupakan fase transisi antara tahap awal (early stage) dan tahap akhir (late stage), di mana intensitas infeksi mencapai puncaknya. Proses penginfeksian fungi ke inangnya menjadi lebih banyak.

  • Tahap Akhir (Late Stage)

Pada tahap akhir, intensitas infeksi semakin meningkat, ditandai dengan peningkatan jumlah jamur dan bakteri patogen, serta penurunan jumlah jamur dan bakteri menguntungkan. Keanekaragaman jamur juga meningkat, sementara keanekaragaman bakteri menurun.

Penyebaran EHP dapat terjadi melalui berbagai mekanisme, antara lain kontaminasi sumber air, penggunaan benih udang yang telah terinfeksi, penyebaran melalui feses udang yang terkontaminasi, serta penularan melalui peralatan dan kendaraan yang terkontaminasi.

 

Dampak EHP

Infeksi EHP pada udang memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan dan kesehatan udang.

  • Perlambatan Pertumbuhan

Perbedaan pertumbuhan udang normal dan udang terinfeksi EHP

*Udang normal (panah transparan). Udang terinfeksi EHP (panah hitam)

 

Udang yang terinfeksi EHP cenderung tumbuh lebih lambat dibandingkan udang sehat, sehingga ukurannya menjadi tidak seragam dalam satu kolam. Hal ini dapat menyebabkan produktivitas budidaya berkurang hingga 50% atau lebih. 

  • Penurunan Nafsu Makan

Perbedaan pertumbuhan udang normal dan udang terinfeksi EHP

*Udang normal (panah transparan). Udang terinfeksi EHP (panah hitam)

 

EHP umumnya menyerang hepatopankreas, organ vital dalam proses pencernaan. Akibatnya, udang mengalami penurunan nafsu makan dan terganggunya proses metabolisme, sehingga pakan yang diberikan akan menjadi sia-sia. Hal ini dapat ditandai dengan saluran pencernaan yang pucat dan kosong jika dilihat secara visual. 

  • Menyebabkan White Feces Disease (WFD)

Adanya feses putih pada udang terinfeksi EHP

*Udang normal (panah kuning). udang terinfeksi EHP (panah putih)

 

Meskipun tidak semua kasus WFD disebabkan oleh EHP, namun EHP merupakan salah satu penyebab utama terjadinya WFD. Ketika hepatopankreas terinfeksi EHP, fungsinya terganggu sehingga proses pencernaan makanan menjadi tidak sempurna. Akibatnya, makanan yang tidak tercerna dengan baik akan dikeluarkan bersama feses dalam bentuk yang tidak normal, yaitu berwarna putih dan berbentuk benang-benang.

 

Pencegahan dan Penanganan EHP

Penanganan

 

Nano Silver dan Nano Disinfektan

 

Penanganan EHP dapat dilakukan denganc ara melakukan tindakan pengobatan dengan pemberian Nano Silver sebagai campuran pakan untuk mengatasi mikroorganisme di saluran pencernaan, serta pemberian Nano Disinfektan di air tambak sebagai disinfeksi membasmi mikroorganisme berbahaya.

 

Pencegahan 

Pencegahan EHP dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti :

  1. Pemilihan benur udang yang sehat dan bebas dari penyakit
  2. Menjaga kualitas air dengan baik, dapat dilakukan sebelum air budidaya digunakan dengan disinfeksi yang efektif serta selama fase budidaya dengan pemberian probiotik untuk keseimbangan ekosistem.
  3. Pemberian pakan dengan multivitamin yang mengandung antioksidan dan mineral seperti vitamin C, vitamin E, selenium dan zinc.

Salah satu upaya menjaga kualitas air yang efektif dapat dilakukan dengan treatment air menggunakan teknologi UV yaitu Baskara UV. Baskara UV memiliki kemampuan untuk merusak DNA dan RNA pada mikroorganisme seperti bakteri dan virus. Ketika air yang mengandung patogen EHP dilewatkan sistem sterilisasi UV, sinar UV akan menginaktivasi patogen tersebut sehingga tidak dapat lagi menginfeksi udang. 

Baskara UV sebagai solusi disinfeksi budidaya

 

Untuk informasi lebih lanjut tentang Baskara UV untuk pengolahan air dalam akuakultur, silahkan kunjungi www.fistx.co.id atau +62 823-2354-5511. (FisTx/Revfvi)