
FisTx Luncurkan Cakra Elektrolisis: Teknologi Elektrokimia untuk Meningkatkan Kualitas Air dan Produktivitas Tambak Udang Indonesia
Kolaborasi bersama UK BAP Samas membuktikan peningkatan Survival Rate hingga 95%+ dalam satu siklus budidaya
FisTx resmi memperkenalkan Cakra Elektrolisis, teknologi sterilisasi air berbasis elektrokimia yang dirancang untuk meningkatkan biosekuriti, stabilitas kualitas air, dan produktivitas budidaya udang nasional. Peluncuran ini diperkuat melalui implementasi penuh satu siklus budidaya di Unit Kerja Budidaya Air Payau (UK BAP Samas), Yogyakarta, yang menghasilkan perbaikan signifikan pada penurunan bakteri patogen serta peningkatan survival rate.
Apa Itu Cakra Elektrolisis? Teknologi Elektrokimia untuk Air Tambak Modern
Cakra Elektrolisis merupakan inovasi pengolahan air yang bekerja dengan memanfaatkan arus listrik untuk memecah ion klorida (Cl⁻) menjadi asam hipoklorit (HOCl) dan oksidan aktif lainnya. HOCl adalah disinfektan alami yang efektif menekan bakteri patogen seperti Vibrio, namun aman bagi udang dan tidak meninggalkan residu berbahaya.
Teknologi ini membantu petambak mengurangi ketergantungan pada bahan kimia seperti kaporit dan klorin, sekaligus meningkatkan stabilitas kualitas air selama masa pemeliharaan.

Hasil Implementasi di UK BAP Samas: Vibrio Turun, Survival Rate Naik
Uji lapangan Cakra Elektrolisis menunjukkan performa yang sangat baik dalam mengendalikan patogen dan memperbaiki parameter kualitas air.
Menurut Arga Kurniawan, S.Pi, Kepala UK BAP Samas:
“Alat ini mampu menurunkan Vibrio baik di air maupun di hepatopankreas, sehingga meningkatkan survival rate udang hingga lebih dari 95%.”
Selain menekan Vibrio, peningkatan ORP (Oxidation Reduction Potential) dan penurunan amonia turut membantu menciptakan lingkungan budidaya yang lebih stabil dan sehat.
Solusi Tantangan Biosekuriti Tambak Udang Indonesia
CEO FisTx, Rico W. Wibisono, menegaskan bahwa teknologi ini dirancang sebagai solusi atas tantangan besar budidaya udang modern, terutama terkait pengendalian patogen dan risiko residu kimia.
“Kami ingin air tambak bukan hanya bersih, tetapi juga aktif melindungi. Cakra Elektrolisis adalah inovasi yang memungkinkan petambak menjaga biosekuriti tanpa bergantung pada bahan kimia,” ujar Rico.
Cakra Elektrolisis tidak hanya meningkatkan kualitas air, tetapi juga mendukung budidaya yang lebih efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.
Baca juga : Sudah Pakai UV di Tambak Udang, Tapi Kenapa Masih Ada Penyakit Menyerang?
Didukung Oleh Pandangan Ahli Akuakultur Nasional
Dorongan untuk beralih ke teknologi sterilisasi air berbasis fisik seperti UV dan elektrolisis juga hadir dari pakar akuakultur nasional, Dr. Hasanuddin Atjo, yang menyampaikan:
“Teknologi treatment air baku untuk budidaya harus menjadi perhatian serius. Inovasi untuk menciptakan infrastruktur sterilisasi air dalam negeri yang murah—seperti teknologi UV dan elektrolisis—perlu terus didorong agar industri tidak lagi bergantung pada bahan kimia.”
Pernyataan ini memperkuat relevansi Cakra Elektrolisis dengan kebutuhan industri akuakultur nasional saat ini.
Data Hasil Uji: Efektif, Efisien, dan Terukur
Berikut ringkasan hasil uji satu siklus budidaya menggunakan Cakra Elektrolisis di UK BAP Samas:

Data ini menegaskan bahwa elektrolisis bukan sekadar efektif, tetapi juga ekonomis untuk sistem budidaya intensif maupun semi-intensif.
Sebagai langkah lanjutan, FisTx membuka kesempatan bagi petambak, praktisi, dan pelaku industri untuk berkonsultasi langsung mengenai kebutuhan biosekuriti tambaknya serta mendapatkan demonstrasi teknologi Cakra Elektrolisis. Tim teknis FisTx siap membantu merancang solusi yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing tambak, termasuk analisis kebutuhan, perhitungan efisiensi, hingga simulasi operasional. Untuk informasi lebih lanjut hubungi nomor 0823-2354-5511.


